Sabtu, 21 Februari 2009

500 Pustakawan ASEAN Bahas Perpustakaan Keliling dan Foklor

Sabtu, 21 Februari 2009

Sedikitnya 500 pustakawan yang berasal dari dalam dan luar negeri Se Asia Tenggara akan menghadiri “Seminar Perpustakaan Keliling dan Penyusunan Foklor (cerita dongeng) se- Asia Tenggara”, Senin-Rabu, 10-12 November di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Direncanakan Seminar ini akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Theater Trimurti Prambanan, Senin malam (10/11).

Sekjen Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Drs Zulfikar Zen MA kepada wartawan Fortakgama, Senin (10/11) di Yogyakarta, mengatakan, pembahasan perpustakaan keliling ini sangat penting terkait dengan rencana pemerintah untuk merealisasikan 20 persen dana APBN dan APBD untuk sektor pendidikan. Menurutnya, sebagian dana tersebut setidaknya diperuntukan bagi perpustakaan. Karena dalam UU sudah dinyatakan minimal 5 persen anggaran sekolah atau 10 persen angaran perguruan tinggi diperuntukan untuk perpustakaan.


“Untuk perpustakaan umum dan perpustakaan daerah tentunya lebih tinggi dan mendapat alokasi dana yang cukup,” katanya.

Sedangkan perpustakaan keliling adalah salah satu jenis layanan dari perpustakaan yang mengantarkan bahan bacaan kepada pembacanya. Perpustakaan keliling dapat dalam bentuk mobil, sepeda motor, sepeda ontel, kapal dan perahu apung, atau sarana lain. Sehingga komitmen dari pemimpin daerah diperlukan untuk mendukung keberadaan perpustakaan keling dalm upaya meningkatkan kualitas SDM di daerah.

“Untuk masyarakat pedesaan jauh dari perkotaan, terisolir dan memiliki keterbatasan ekonomi, maka layanan perpustakaan keliling adalah yang mereka butuhkan,” katanya.

Kendati, sejak adanya otonomi daerah ini dan desentralisasi pemerintahan, menurut Zen, telah terjadi ketidakmerataan pembangunan perpustakaan di daerah. Meskipun perpustakaan termasuk urusan wajib bagi perangkat daerah namun jumlah perpustakaan keliling di Indonesia baru ada kurang lebih 200 perpustakaan keliling.

“Masih banyak pemerintah daerah dan pimpinan lembaga pendidikan yang belum peduli terhadap perpustakaan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Samsul Bahri, pengurus perpustakaan nasional, keberadaan perpustakaan keliling sangat menentukan dalam meningkatkan jumlah minat bacat, sementara keberadaan geografis di indonesia yang bersifat kepulauan ini menjadikan keberadaan perpustakaan keliling semakin diperlukan.

“Perpustakaan keliling memang sengaja diperuntukan untuk mendekatkan masyarakat terhadap sumber bacaan, karena tidak semua masyarakat bisa meluangkan waktunya untuk mengunjungi perpustakaan,” jelasnya.

Samsul juga menyinggung, masih minimnya jumlah pustawakan yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 3600 pustakawan, menyebabkan setiap satu orang pustakawan harus melayanai 70 ribu orang. Padahal idealnya setiap pustakawan melayani 150 orang.

Kondisi ini menurut, zulfikar zen, menjadikan kurangnya minat baca dari masyarakat seiring dengan munculnya generasi elektronik, “lebih banyak menonton dan melihat”.

”Masyarakat lebih puas dengan menonton daripada membaca bukun,” tandasnya.

Menurut pandangan Zen, buku merupakan bahan penting untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menyimpan semua informasi yang bernilai. Meski sekarang sudah muncul sumber informasi lewat internet, tetapi menurutnya hanya 14 persen dari seluruh informasi di internet yang bersifat ilmiah, selebihnya merupakan hiburan.

“Internet bukanlah segala-galanya,” katanya.

Ketua IPI DIY, M Adhisupo, mengungkapkan dalam seminar yang berlasngusng selama dua hari tersebut beberapa pustakawan yang tergabung dalam Ikatan Pustawakan Asia Tenggra (CONSAL) berasal dari Brunai Darussalam, Kamboja, Thailand, Laos, Malaysia, Myanmar, Pilipina, Singapura, dan Vietnam akan mengikuti Seminar internasional tersebut.

Anggota Fortakgama UGM ini menambahkan, dalam seminar tersebut lebih banyak membahas tentang pengalaman berbagai negara dalam program perpustakaan keliling dan penyusunan daftar buku (bibliografi) beranotasi foklor terpilih Asia Tenggara. Untuk tema yang kedua ini, diakui oleh Adhisupo, untuk memperkokoh persahabatan sesama anggota CONSAL, maka berbagai persamaan harus lebih dicari dan ditonjolkan. Salah satunya adalah persamaan adat istiadat, termasuk cerita rakyatnya (foklor).

“Ada kemungkinan forklor yang sama terdapat di negara ASEAN, seperti cerita 'Malin Kundang' dari Sumatera Barat dan 'Sangkuriang' dari Jawa Barat, yang berbeda mungkin hanya bahasa, nama tokoh dan lokasi. Tetapi isi cerita adalah sama atau mirip.

[+/-] Selengkapnya...

Mobil Pintar VS Perpustakaan keliling


Senin kemaren, ibu negara meresmikan satu lagi program untuk anak-anak Indonesia, Mobil Pintar. Mobil Pintar serupa tapi tak sama dengan perpustakaan keliling, lalu apa yang berbeda dengan perpustakaan keliling, isinya bebeda dengan perpustakaan keliling yang sampai saat ini hanya berisi buku saja sementara mobil pintar isinya beraga, ada buku, televisi, dan permainan anak. Kalo dilihat dari tujuan program ini sebenarnya tujuannya sama dengan perpustakaan keliling, ya hanya saja modal mobil pintar lebih kuat dari perpustakaan keliling, nyatanya di mobil pintar ada televisi dan komputer.
Jadi berpikir, daripada bikin program baru kenapa gak memaksimalkan yang sudah ada. Perpustakaan keliling saat ini seperti hanya tinggal nama. Padahal, menurut kepala perpustakaan daerah Jakarta Selatan saat itu, pengguna perpustakaan keliling cukup banyak, permintaan terhadap kunjungan perpustakaan keliling pun cukup banyak tapi kenapa pelayanan yang diberikan seperti mati segan hidup tak mau. Berdasar penelitian yang pernah saya dan teman saya lakukan di tahun 2005 mengenai evaluasi fungsi perpustakan keliling,


ternyata di wilayah Jakarta Selatan (itu wilayah penelitian saya dan teman) hanya 2-3 mobil yang masih berjalan cukup baik, menjalankan jadwal kelilingnya ke sekolah-sekolah dan lingkungan perumahan, sisanya tinggal di perpustakaan daerah. Kenapa hanya 2 mobil yang keliling sementara yang tersedia lebih dari 5, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
1. Terbatasnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan daerah
Apa hubungannya?ada, karena koleksi perpustakaan keliling merupakan koleksi perpustakaan daerah. Tiap mobil membawa 1000 koleksi (koleksi alias eksemplar bukan judul), sementara koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan daerah saat itu tak sampai 20.000. Maka, terbayang jika ke-8 mobil itu membawa masing-masing 1.000 koleksi, alhasil yang tersisa di perpustakaan daerah kurang dari 12.000

2. Kurang kerjasama dengan pihak lain
saya pikir, kurangnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling bisa disiasati dengan mengadakan kerjasama dengan organisasi lain yang concern dengan buku, misalnya 1001 buku. Saya sendiri sebenarnya tidak tahu apakah saat ini kerjasama itu sudah ada atau belum, jika belum lebih baik diadakan, jika sudah ya alahamdulillah. Kenapa penting?yangs elalu menjadi alasan sulitnya pengembangan koleksi adalah masalah dana, maka kerjasama bisa menjadi salah satu solusi. Sepeti diketahui anggaran untuk perpustakaan tidaklah besar maka itu semua tergantung kepala perpustakaan untuk mengembangkan perpustakaan, dan memaksimalkan semua potensi yang dimilki oleh perpustakaan tersebut.
Kini, muncul mobil pintar, motor pintar mungkin tak lama lagi akan ada gerobak pitar (mungkin saja kan? ),dengan fungsi dan tujuan yang kurang lebih sama. Seperti apa yang diucapkan oleh koordinator mobil pintar tadi pagi (siapa ya namanya?tadi pagi ada di TV One..), "tujuan mobil pintar adalah untuk menjangkau anak-anak di pelosok-pelosok agar pengetahuan mereka meningkat (kurang lebih begitu), agar mereka mengenal komputer, itu sebabnya kami juga melucurkan motor pintar agar benar-benar samapi ke pelosok."
Nah, lalu apa bedanya dengan perpustakaan keliling??
Tujuan dasarnya sama, meningkataka minat baca yang kemudian berdampak pada meningkatanya pengetahuan mereka.
Hmm..semga ini bukan pemikiran sinis seorang pustakawan, hanya saja saya rasa dari pada buang-buang uang untuk membuat program baru lebih baik memaksimalkan yang sudah ada, dana yang ada erikan ke perpustakaan keliling, perbaiki kualitas pelayanannya, maksimalkan kinerja SDM dan koleksi yang ada, sehingga pengaruhnya bisa lebih terasa. Ya, tapi saya berharapa semoga mobil pintar dan motor pintar bisa membuat pintar semua anak Indonesia...
Amiin...

[+/-] Selengkapnya...

Perpustakaan Keliling Mencerdaskan Anak Bangsa


Kehadiran perpustakaan keliling menjadi fenomena positif bagi masyarakat. Pasalnya, sebagian besar warga masih memiliki minat baca yang rendah sehingga dengan adanya perpustakaan keliling itu bisa meningkatkan keinginan membaca. Salah satu bentuk perpustakaan keliling adalah Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono. Kendaraan ini resmi beroperasi sejak Mei 2005.

Guna memperingati Hari Anak Jakarta Membaca 2007 awal September silam, Mobil Pintar hadir di tengah masyarakat. Tepatnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, bersama mobil perpustakaan keliling milik Perpustakaan Umum Daerah atau Perpumda. Menurut perwakilan mobil Pintar Yenny Solfiah, kedatangan Mobil Pintar adalah permintaan warga atau kalangan Karang Taruna.


Kepala Kantor Perpustakaan Kota Madya Jakarta Pusat Yusnidar mengatakan buku-buku yang tersedia di Mobil Pintar dibeli menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pemerintah setempat. Namun, imbuh Yusnidar, Mobil Pintar menerima sumbangan buku dari masyarakat. "Setiap Senin hingga Kamis Mobil Pintar beredar dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Saya melihat warga cukup antusias dengan kehadiran Mobil Pintar," jelas Yusnidar.

Sejauh ini, adanya Mobil pintar maupun perpustakaan keliling sejenis mendapat tanggapan cukup baik dari anak-anak. Nur Adli, misalnya. Pelajar sekolah dasar ini mengaku senang membaca di Mobil Pintar. "Saya biasa membaca komik," kata Nur Adli. Pendapat serupa disampaikan Sunja, yang juga siswa SD. Selain membaca komik, ia tertarik mencari buku pelajaran untuk dipelajari, terutama menjelang ujian.

Sementara di Bogor, Jawa Barat, Setijati Sastrapradja mendirikan perpustakaan di sekitar rumahnya sejak empat tahun silam yang diberi nama Pelita Desa. Dibantu tiga tenaga sukarela Setijati mengelola Pelita Desa yang menyediakan 5.000 buku. Ia memperoleh buku-buku itu secara swadaya maupun sumbangan donatur. Sayang, wanita yang tetap energik di usia 71 tahun itu merasa prihatin terhadap minat warga sekitar. "Animonya sangat rendah. Pengunjung tak lebih dari 15 orang setiap hari," ujar Setijati.

Guna merangsang minat baca masyarakat Setijati membuka kelas bahasa Inggris, baca puisi, menyanyi, dan menggambar. Pembinaan tambahan itu diterapkan sukarelawan Pelita Desa setiap Sabtu. Setijati juga menerbitkan lembar komunikasi bertajuk Kejora yang didistribusikan ke beberapa SD setempat.

Eksistensi Pelita Desa ternyata diakui Badan Perpustakaan Daerah. Terbukti, Pelita Desa mampu meraih penghargaan Perpustakaan Terbaik se-Bogor pada 2004. Setijati berharap dengan diraihnya penghargaan ini dapat memotivasi dirinya terus mengembangkan minat baca anak Indonesia. "Saya optimistis suatu hari nanti akan ada yang menjadi pemimpin bangsa karena gemar membaca. Tampaknya perjalanan mendorong minat baca masyarakat Tanah Air masih panjang. Namun, langkah yang diayunkan pemerintah maupun warga yang peduli patut diapresiasikan.(RMA/Tim Usaha Anda)
Mobil Pintas - Perpustakaan Keliling

Lokasi di Perpustakaan Umum Daerah
Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan

Perpustakaan Pelita Desa

[+/-] Selengkapnya...

Jenuh di Rumah Mendingan Baca Buku


Jakarta,Jenuh di rumah terus, mendingan baca buku di Perpustakaan Keliling. Hal ini disampaikan Hana, murid kelas 2 SDN 01 Pengadegan, Jakarta Selatan, di temui di lokasi Perpustakaan Keliling – YKAI Allianz (9/6).

Pada saat liburan kenaikan kelas, anak-anak merasa jenuh jika terus-terus menetap di rumah, maka mereka butuh kegiatan untuk mengisi hari libur. Kehadiran perpustakaan keliling di komunitas mereka merupakan hal yang mereka butuhkan.

Menurut Sandi, murid kelas 4, “Kehadiran perpustakaan keliling di sini sangat berguna, terutama dalam melatih membaca. Selain itu, kami memperoleh ilmu, seperti cerita-cerita rakyat, tegas Sandi.


Perpustakaan Keliling YKAI merupakan salah satu program YKAI yang mendapat dukungan dari Allianz, yaitu perusahaan asuransi. Kehadiran perpustakaan keliling ini adalah salah satu upaya YKAI dalam memenuhi hak anak untuk memperoleh informasi.

Perpustakaan Keliling YKAI terdapat di Banda Aceh, Riau, Medan, Indramyu, Bantul, dan DKI Jakarta. Khusus di DKI Jakarta, perpustakaan keliling beroperasi di wilayah kumuh di lima wilayah DKI Jakarta. Lokasi yang ditunjuk adalah daerah yang tidak mempunyai akses ke perpustakaan dari hari Senin sampai Jumat, jam 09.00-14.00 WIB.


Menurut Hani, murid kelas 4, SDN 01 Pengadegan, “Kalau bisa, kami tidak hanya membaca buku, tetapi diajarkan origami, buat bunga, dan manik-manik”. Hal ini dibutuhkan, karena ada tugas dari sekolah, ujar Hani.

Untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung pusling, Hamid Patilima, staff YKAI, memberikan latihan singkat tentang menulis kreatif. Ada lima anak yang ikut, dengan menggunakan buku tulis sendiri, hanya dalam waktu 30 menit, mereka berhasil menuliskan karangannya. Menurut Hamid, anak-anak ini mempunyai potensi, pertama mereka mempunyai tambahan informasi, dan kedua pengalaman mereka sehari-hari. Jika ini terus dilatih, tulisan mereka dapat dikirim ke berbagai media, seperti Kompas, Republika, Media Indonesia, dan Bobo, yang menyediakan ruang untuk karya anak. Akan tetapi, perlu ada relawan yang bersedia membantu dan membimbing mereka, ujar Hamid. Siapa yang bersedia, YKAI dengan senang hati akan memfasilitasinya.


[+/-] Selengkapnya...

Mobil Buku Dukung Perpustakaan Keliling di Daerah Malang

Akses warga Kota Malang untuk membaca buku gratis semakin terbuka. Kemarin bersamaan peringatan Hari Pendidikan Nasional, mobil buku yang berfungsi menemui pembaca diluncurkan lagi.

Kali ini, tambahan mobil buku berasal dari bantuan Departemen Pendidikan Nasional. Mobil itu diberikan secara gratis untuk dimanfaatkan warga. Selain buku, mobil dilengkapi dengan koleksi buku-buku.

“Mobil ini dilengkapi 1000 buku. Untuk melayani masyarakat yang ingin membaca buku, mobil akan berkeliling ke semua wilayah Kota Malang,” kata Kadiknas, Dr H Shofwan MSi, kemarin.

1000 buku melengkapi mobil itu terdiri dari berbagai jenis bacaan. Di antaranya buku tentang ketrampilan, buku agama, iptek dan berbagai bacaan tentang hidup bahagia. Selain buku, mobil juga dilengkapi fasilitas pemutaran film, lengkap dengan sound sistemnya. “Sehingga bila mengunjungi masyarakat, diputar juga film yang mendidik masyarakat,” katanya.

Mobil itu kata Shofwan untuk membantu armada perpustakaan keliling yang dimiliki Perpustakaan Kota Malang. Diharapkan, minat baca masyarakat semakin tinggi karena selalu dikunjungi mobil buku.

Untuk operasional kesehariannya, mobil buku dikelola Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kalisari. Kepala SKB Drs M Shodiq MPd mengatakan, kawasan pinggiran kota merupakan wilayah yang dikunjungi mobil buku.

Wilayah pinggiran yang dipastikan dikunjungi yakni, di Kedungkandang seperti Wonokoyo, Tlogowaru, Buring. Wilayah lainnya yang juga didatangi mobil buku yakni Tasikmadu dan Tanjungrejo. “Untuk mengoperasionalkan buku ini, nanti disiapkan dua petugas dengan tugas, satu orang sebagai pengemudi dan satunya lagi sebagai petugas yang melayani pembaca,” jelasnya. (van/lim) (Vandri Van Battu, MalangPost)

[+/-] Selengkapnya...

Perpustakaan Keliling Masih Seadanya di Daerah Surabaya


Perpustakaan keliling milik Perpustakaan Kota Surabaya masih belum bisa memenuhi selera masyarakat. Pengadaan buku masih seadanya.

Ini diakui WARNO karyawan bagian unit pelayanan Perpustakaan Kota Surabaya sekaligus driver perpustakaan keliling saat ditemui.
Dalam minivan perpustakaan keliling, koleksi bukunya mencapai 1.600 yang terdiri dari 950an buku dewasa dan 650an buku anak-anak. WARNO mengakui perpustakaan kota lebih banyak memiliki buku-buku koleksi lama. Meski demikian, WARNO memandang perpustakaan keliling memiliki pengaruh cukup besar.



Selain menyumbang 10 persen pendaftar baru perpustakaan kota, perpustakaan keliling menjadi pendorong masyarakat untuk ikut menyumbangkan buku-buku yang mereka punya ke perpustakaan.

“Pernah ada yang kesini memberikan bukunya satu mobil penuh. Anak-anaknya sudah besar-besar, jadi buku-bukunya banyak yang sudah tidak dibaca. Akhiirnya disumbangkan ke perpustakaan,” kata WARNO.

Masih belum optimalnya keberadaan perpustakaan keliling juga dicermati oleh LULU satu diantara pengunjung Taman Bungkul, tempat mangkal perpustakaan keliling.

“Penataannya masih asal ada. Belum dikelompokkan. Belum turun sepepnuh hati. Sebetulnya sudah bagus, tapi tinggal diperbanyak dan penataannya lebih diperbaiki, dikelompokkan jadi lebih rapi, kita juga cari-cari buku lebih gampang,” ujar LULU.

LULU menyambut positif dengan keberadaan perpustakaan keliling. Namun, harusnya pihak perpustakaan kota harus menggarapnya lebih serius. Misalkan dengan mengelompokkan buku-buku koleksi layaknya di perpustakaan. Ini akan memudahkan pembaca mencari buku dan mengembalikannya.

Meski sudah sejak 2007 perpustakaan berkeliling, namun LULU baru mengetahuinya sekarang. Karena itu, ia berharap agar perpustakaan keliling lebih disosialisasikan. Satu diantara caranya dengan datang lebih pagi di hari Minggu.

“Sesekali datang lebih pagi. Karena kalau disini (di Taman Bungkul), pagi itu lebih ramai. Kalau sudah siang begini kan sudah sepi, orang sudah banyak yang pulang. Misal dari jam 7 pagi sampai jam 12 saya rasa sudah cukup,” ujar LULU.(git)

[+/-] Selengkapnya...

E-Journal

Dalam rangka meningkatkan layanan serta guna menjadi "Perpustakaan Terbaik", salah satu langkah yang dilakukan oleh Perpustakaan Universitas Airlangga ialah dengan melanggan database journal online yang beragam dari berbagai disiplin ilmu.
himbauan saya MAN3MALANG dapat mencontoh UNAIR agar perpustakaanya menjadi baik.







Database Journal Online yang dilanggan oleh Universitas Airlangga dan Perpustakaan Universitas Airlangga, terdiri dari:


1. ProQuest :

Academic Research Library
Psychology Journals
Biology Journals
ABI/INFORM Dateline, ABI/INFORM Global, ABI/INFORM Trade & Industry
Health & Medical Complete
2. SpringerLink All Journal Collection

3. Elsevier ScienceDirect:

Business, Management and Accounting




ProQuest



Springerlink Journal



Science Direct Journal



[+/-] Selengkapnya...

 
CenDela DuNia © 2008. Design by Pocket